Jumat, 30 November 2012

akankah jakarta seperti solo di tangan jokowi?

. Akankah Masa Depan Jakarta Seperti Solo? silahkan pembaca melakukan penilaian. Ya, penilaian terhadap Jokowi – Ahok. Pada masa kampanye Jokowi pernah berjanji untuk atasi banjir di Jakarta, tetapi di Solo rumah Wakil Walikota Solo Kebanjiran. Selain itu sikap Ahok saat merendahkan pedagang warteg pada acara debat Cagub-Cawagub juga patut dipertimbangkan. Menurut saya, Ibukota Jakarta membutuhkan pemimpin pekerja keras yang siap untuk tidak populer. Dan sudah saatnya strategi pencitraan ditinggalkan, selain minim manfaat, pencitraan yang berlebihan juga dapat menipu masyarakat. Masih ada waktu untuk merenungkan kembali pilihan kita, sampai ketemu besok hari di TPS. Tentunya dengan pilihan kita masing-masing. Pesan saya, apapun latar belakang kita semua, Mari ber-SATU untuk Jakarta yang lebih maju!

Kaitan Sumber Primer n Sekunder Untuk Mendukung Pengembangan Tema Karangan

Kaitan Sumber Primer n Sekunder u/ Mendukung Pengembangan Tema Karangan Tema --à pendek --à kata atau frasa Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial --à panjang --à kalimat (isinya bersifat umum) Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . . Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . . Tema berarti pokok pemikiran topik yang sudah mengandung tujuan Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan Contoh : Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan bermotor Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian. Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan. Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan). Tema adalah adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor. Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Mengembangkan kerangka karangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Setiap karya tulisan, entah sebuah novel atau surat bisnis, perlu memiliki tema yang dominan atau ide pokok. Tema perlu tertulis dengan jelas dan gamblang tertera dalam surat atau tulisan teknis. Sedangkan dalam sebuah karya kreatif, tema dapat terungkap perlahan-lahan dalam pengembangan karya tersebut; tema ini hanya dapat dimengerti sepenuhnya oleh pembaca di akhir cerita. Akan tetapi, tema diperlukan sejak awal dan berfungsi sebagai benang penyatu antar setiap bab atau paragrafnya. Setiap bagian dari tulisan tersebut perlu berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Inilah yang menyatukan sebuah karya tulisan. Tema karya kreatif mungkin tidak pernah dinyatakan secara tersurat. Contohnya, tema pokok dari "Dr. Zhivago" karya Boris Pasternak adalah integritas pribadi, kejujuran kepada diri sendiri dalam pikiran serta tindakan. Hal-hal ini tidak pernah disebutkan, tetapi ditunjukkan dari sikap karakter-karakter utama; masing-masing dari mereka menampilkan kekuatan dan keberanian dalam menjaga integritas di dunia yang kejam, kacau, dan tampak tak bermoral. Dalam sebuah novel, terkadang kita menemukan tema yang bercabang-cabang menjadi beberapa subtema. Karena ceritanya yang panjang, novel Dr. Zhivago memiliki campuran beberapa tema dan ide dan ada banyak ruang untuk memunculkan kritik terhadap kebangkitan komunisme, terhadap perang dan agresi pada umumnya, terhadap kekuasaan yang berbeda-beda dan juga terhadap cinta. Akan tetapi subtema-subtema ini harus kembali kepada tema yang utama, untuk memperkaya pemahaman dan pengalaman kita tentang ide utama tersebut. Sebagai perbandingan, cerpen pendek atau puisi dapat berfokus sepenuhnya pada satu tema. Walaupun demikian, terkadang ada acuan tersirat atau bahkan acuan gamblang untuk ide atau tema-tema lain, karena tidak ada satu ide atau pengalaman yang berdikari, tetapi pasti berhubungan dan berkaitan dengan ide serta pengalaman-pengalaman lain. Kita dapat mengembangkan tema dengan cara apa saja, atau melalui teknik yang beragam seperti: · pikiran serta ucapan-ucapan dari karakter, · tindakan-tindakan karakter, · membandingkan beberapa masyarakat atau beberapa generasi dalam sebuah masyarakat, · identifikasi nilai dan pengalaman-pengalaman bersama antara kelompok atau generasi-generasi, · cara-cara menghadapi dan mengatasi lingkungan, · penggunaan simbolis dari lanskap dan alam, · ide-ide yang diulang dalam bentuk yang berbeda, · simbol atau hal-hal kebudayaan yang diulang, dan · nilai-nilai yang dikontraskan Salah satu cara untuk merencanakan tulisan Anda adalah menentukan tema pokok, memikirkan cara untuk mengembangkannya, dan menuturkan kompleksitas serta aspek-aspeknya lewat beberapa subtema yang berbeda. Tanyakan pada diri Anda, "Apa yang ingin saya katakan?", Kemudian katakan kepada diri Anda lagi dan lagi, "Apa yang perlu saya katakan tentang hal ini?" Meditasi secara terus-menerus tentang tema dapat menghasilkan harta ide yang melimpah. Untuk mengerti bagaimana tema dikembangkan, bacalah beberapa cerita pendek dan novel-novel yang benar-benar Anda sukai. Amati bagaimana tema di cerita tersebut diperkenalkan, dan bagaimana tema tersebut dikembangkan. Selain itu, berlatihlah dengan proses "asosiasi bebas". Untuk melatih proses ini, Anda hanya perlu mengamati beberapa pikiran, gambar, kenangan, orang, peristiwa dll. yang masuk dalam pikiran Anda ketika Anda fokus pada suatu ide. Contohnya, sebut saja Anda berencana menulis sebuah tema tentang tanggung jawab pribadi. Alih-alih mencoba membentuk tema itu dengan kesadaran sejak awal, tulislah setiap gambar atau kata yang muncul dalam benak Anda. Setiap orang akan muncul dengan koleksi bahan-bahan yang bersifat pribadi dan sangat berbeda-beda karena tidak ada dua orang pun di dunia yang menjalani kehidupan yang sama atau merasakannya dengan cara yang sama. Hasil dari latihan "asosiasi bebas" seperti ini dapat memberikan bibit-bibit untuk "menumbuhkan" dan mengekspresikan tema Anda special thanks to :disini